Copywriting adalah sebuah seni, dan bisa memiliki perbedaan antara satu penulis dengan penulis lainnya.
Akan tetapi untuk pola copywriting rata-rata sama saja, karena melibatkan sebuah psikologi dan cara menarik perhatian khalayak umum yang menjadi target sasaran.
Namun ada sebuah pola copywriting yang jarang digunakan bernama NLP, yaitu kepanjangan dari neuro linguistic programming.
NLP ini merupakan sebuah tekhnik yang dapat mengganggu pikiran dan keadaan seseorang untuk menarik perhatian mereka.
Misalnya kita membuat penjabaran tentang sebuah produk dengan kesan bla-bla-bla yang membuat orang serius membaca.
Akan tetapi, terkadang sisi psikologi pembaca bisa mengalami overwhelming jika terus dijejali dengan emosi yang sama dan terus berulang.
Akhirnya, pola copywriting NLP ini hadir di tengah-tengah kita.
Caranya adalah dengan menempatkan sesuatu yang absurd di tengah-tengah kalimat, sehingga membuat seseorang merasa heran dan mengeryitkan dahi.
Memang nampak beresiko, akan tetapi penelitian sudah banyak memperlihatkan bahwa tekhnik ini bisa membuat orang mereset emosinya sepersekian detik, untuk akhirnya meneruskan membaca.
Meskipun sangat powerful, sayangnya masih sedikit para marketer yang menggunakan tekhnik keren dan unik yang satu ini.
Hal yang tersulit dari pola copywriting ini adalah kita harus mampu memasukkan hal absurd yang masih ada hubungannya dengan isi konten kita.
NLP tersebut bisa berupa tulisan ataupun gambar, selama tidak terlalu banyak menyita waktu pembaca dalam memperhatikannya.
Secara prakteknya NLP memang hanya ditujukan untuk mengganggu pola normal membaca postingan blog saja, tetapi sudah menjadi salah satu cara amph dalam meningkatkan konversi, membuat orang terpikat, dan mendorong orang untuk melakukan aksi.
Beberapa contoh kata absurd yang dapat mengganggu pola baca kita adalah sebagai berikut:
- Jerawat hilang dalam sekejap
- Cantik seperti artis
- Putih mulus dan berkilau
Kata-kata di atas nampak seperti absurd karena jerawat tak bisa hilang dalam sekejap sekalipun menggunakan obat apapun.
Cantik itu relatif, dan artis pun tak semuanya cantik. Sementara putih mulus dan berkilau tak akan berlaku pada orang yang lahir secara alami dengan kulit hitam.
Inilah yang disebut absurd dan mengganggu pola membaca calon konsumen kita, akan tetapi masih bisa diterima dengan baik karena mereka tahu bahwa makna kata tersebut bukanlah hal yang sebenarnya.